Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Rumah Kesunyian, Rumah Kreativitas

Rumah Kesunyian, Rumah Kreativitas [1] (Syering Proses Kreatif) Oleh Edy Soge Ef Er [2] Sampai saat ini ( nunc ) juga di sini ( hoc ) saya menyadari bahwa saya memiliki rumah kreativitas yaitu rumah kesunyian. [3]  Dan saya bersyukur atas keberadaan yang istimewa dalam panggilan suci ini sebab kesendirian saya begitu produktif dan kreatif bagi potensialitas dan aktualitas penciptaan karya sastra. Kesunyian dan kesendirian saya dalam ziarah panggilan bersama Sang Guru merupakan realitas esensial bagi pertumbuhan proses kreatif saya. Pada baris ini  saya ingat untaian puitik P. Leo Kleden dalam “Surat Untuk Tuhan”, “Pada mulanya adalah Sunyi dan Sunyi itu melahirkan Kata dan Kata menciptakan alam semesta dan alam semesta menyanyikan madah. Dan semua madah kembali ke Sunyi di baris terakhir semua puisi. Tapi tak pernah seorang penyair berhasil menulis bait itu. Mungkin pertapa lebih mengenal rahasia Sunyi?” Kurang lebih hampir tujuh tahun saya hidup dalam suatu dinami...

Via Dolorosa Tuhan dan Pandemi Covid-19

“Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga… tabir bait suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah.”  (Mat27:45,51) Saya membayangkan suatu dunia yang sepi dan diliputi ketakutan. Dunia itu ibarat Golgota Tuhan. Banyak orang di sana. Berada dalam ketidaktentuan pilihan dan jawaban. Sebab imaji Golgota adalah ‘tengkorak’ (place of the skull), malam gelap wajah kematian, deru gemuruh malapetaka, segenap jasad berlabuh di sana. Orang-orang menjadi takut dan Tuhan sungguh amat kesepian ditinggal Bapa. Namun iman menjadi terang benderang di hadapan tapal batas kehidupan. Meski ditinggal Bapa Tuhan masih tetap pasrah, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Meski takut kepala pasukan tetap mengakui pribadi Ilahi Yesus, “Sungguh orang ini Anak Allah”. Penyamun tersalib menyadari imannya, “Yesus, ingatlah aku apabila Engkau datang sebagai Raja.” Iman kita diuji di dalam penderi...